Senin, 20 Juni 2011

Makanan untuk Kesehatan Mata


Mata adalah panca indera manusia yang sangat penting/esensial. Dapat dibayangkan jika kita mengalami kerusakan mata atau kebutaan, kita tidak dapat menikmati dan merasakan betapa indahnya alam semesta ini.


Kenyataannya kita sering lupa untuk melakukan perawatan mata, padahal seperti halnya bagian tubuh yang lain, mata mungkin saja terkena gangguan atau masalah kesehatan. Gangguan-ganguan tersebut bisa disebabkan oleh udara yang tidak bersih atau terpolusi, radiasi sinar matahari, radiasi akibat terlalu lama di depan komputer, dan gangguan-gangguan lainnya.

Studi yang dilakukan oleh Eye Disease Prevalence Research Group (2004) memperkirakan bahwa pada tahun 2020 jumlah penderita penyakit mata dan kebutaan di dunia akan mencapai 55 juta jiwa. Studi ini menyebutkan juga bahwa penyakit mata dan kebutaan akan meningkat terutama bagi mereka yang telah berumur diatas 65 tahun. Seseorang yang berumur 80 tahun ke atas yang merupakan 8% dari total penduduk, mengalami kebutaan sebanyak 69%.

Gangguan kesehatan pada mata yang umum terjadi adalah penurunan fungsi penglihatan, gejala mata merah tanpa ada penurunan fungsi penglihatan, dan mata merah dengan fungsi penglihatan turun. Sampai saat ini, penyakit mata yang banyak diderita adalah katarak, glukoma, dan infeksi.

Seiring dengan meningkatnya perhatian dan pengetahuan pengaruh gizi terhadap kesehatan, khususnya kesehatan mata menyebabkan pesatnya pertumbuhan pasar terhadap produk-produk kesehatan,
makanan obat, makanan kesehatan, obat kesehatan, suplemen makanan, suplemen kesehatan, obat herbal, obat alami mata. Sebagian besar produk-produk untuk kesehatan mata yang dipasarkan sekarang berbentuk suplemen, makanan obat, makanan kesehatan, obat kesehatan, suplemen makanan, suplemen kesehatan, obat herbal, obat alami. Selain senyawa antioksidan (vitamin A, C, dan E) yang sebelumnya telah diketahui dapat meningkatkan kesehatan mata, senyawa lain seperti lutein, zeaxanthin, dan astaxanthin, baru-baru ini diketahui sebagai senyawa yang dapat meningkatkan kesehatan mata.

Lutein suatu kelompok senyawa karotenoid berwarna kuning yang banyak terdapat pada sayuran berwarna hijau. Lutein terdapat di macula dan dipercaya dapat melindungi mata dari kerusakan oksidatif oleh sinar radiasi ultraviolet (UV).

Macula berada di tengah-tengah retina dan bersebelahan langsung dengan lensa mata. Macula merupakan daerah kecil yang mengandung jutaan sel yang membantu menghasilkan penglihatan yang tajam untuk membaca atau melihat obyek dengan jelas.

Senyawa karotenoid lain yang terdapat di dalam macula adalah adalah zeaxanthin, yang diketahui dapat memberikan manfaat untuk kesehatan mata.

Penelitian yang dilakukan oleh Chitchumroonchokchai dan koleganya pada tahun 2004 dari Ohio State University, menunjukkan bahwa lutein dan zeaxanthin dapat melindungi sel lensa manusia dari paparan sinar UV, yang merupakan penyebab utama terjadinya penyakit katarak. Selain itu, mereka membandingkan aktivitas antioksidan lutein dan zeaxanthin dengan vitamin E. Hasilnya menunjukkan bahwa lutein dan zeaxanthin menunjukkan aktivitas 10 kali lebih tinggi dibandingkan dengan vitamin E dalam melindungi sel lensa dari kerusakan akibat sinar ultraviolet.

Pada tahun yang sama juga dilakukan penelitian oleh Neuringer dan kolega, menunjukkan kemampuan lutein dan zeaxanthin dalam meningkatkan kesehatan mata. Sedangkan pengujian pada hewan yang disponsori oleh DSM Nutritional Products Swiss, menunjukkan bahwa suplementasi atau penambahan lutein dan zeaxanthin meningkatkan aktivitas antioksidan di dalam darah.

Kelompok senyawa karotenoid lainnya yang ternyata memiliki kemampuan untuk melindungi macula dari paparan sinar UV adalah astaxanthin. Guerin et al. (2003) menyebutkan bahwa kemampuan antioksidan dan anti-inflamasi senyawa astaxanthin dapat memberikan efek perlindungan mata dari sinar UV.

Sampai saat ini aktivitas antioksidan dari senyawa lutein, zeaxanthin, dan astaxanthin memberi jawaban mekanisme terjadinya peningkatan kesehatan mata. Radikal bebas yang berasal dari sinar UV atau cemaran udara, masuk ke mata mengakibatkan terjadinya reaksi oksidasi molekul-molekul rentan pada lensa mata.

Apa yang Terjadi Jika Minum Soda Berlebihan?

Minuman bersoda menjadi favorit jutaan orang. Rasanya manis dan menyegarkan. Dan terasa lebih nikmat jika diminum saat cuaca panas atau usai makan siang.

Tapi apa yang terjadi jika Anda minum soda terlalu sering atau malah setiap hari? Seperti dikutip dari Shine Senin (20/6), inilah empat dampak minum minuman bersoda terlalu sering:

1. Tambah gendut

Di Amerika Serikat, sederet penelitian membuktikan secara ilmiah bahwa minuman bersoda menjadi penyebab obesitas atau kelebihan berat badan. Banyak anak kecil, remaja bahkan dewasa memiliki tubuh yang gendut akibat terlalu sering minum soda.

2. Diabetes tinggal menghitung waktu

Orang yang minum soda setiap hari memiliki risiko mengidap diabetes hingga dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan mereka yang jarang atau tak pernah minum minuman bersoda.

3. Berisiko mengalami serangan jantung

Selain diabetes, seseorang yang minum minuman bersoda setiap hari, dalam empat tahun memiliki risiko terkena serangan jantung 40 persen lebih tinggi ketimbang yang tidak. Bukan cuma itu, kadar kolesterol jahat pun ikut naik akibat konsumsi soda berlebihan.

4. Menderita berbagai gangguan kesehatan

Minuman bersoda tak hanya mengandung kadar gula yang tinggi, tapi juga kafein. Beberapa ahli mengatakan, jika minuman bersoda sudah jadi bagian dari “gaya hidup”, maka efeknya akan tak jauh beda dengan obat-obatan terlarang. Alhasil jangan heran jika akan ada organ-organ vital tubuh yang mengalami gangguan fungsi.

Jadi mulai sekarang, perbanyaklah konsumsi air putih minimal dua liter sehari. Gantilah minuman bersoda dengan teh hijau atau jamu tradisional yang alami.